Gambar: normansatria.files.wordpress.com |
berlari dari sesuatu yang harusnya mati
rasa pahit akan masa lalu
terbelenggu
jangan tunggu aku
aku menantang waktu
kusadar tak mungkin bisa mundur
jangan tengok aku
mungkin sekelebat kau akan melihatku
dalam ruang yang kita sebut rindu
aku hanya kumpulan puisi malang
yang terasingkan dalam kepalan takdir
mengintip dari sela-sela jari
berharap secuil cahaya kecil
tidak kau, bukan kau
bahagialah kau bersama hidupmu yang kau ukir di atas kayu mahogani
mungkin sesekali aku melihatnya
dalam ruang yang kita sebut kata
aku bukan lagi bait pengatar tidur lelapmu
aku hanya hamba-Nya yang tak tahu malu
sudah anggap aku debu
butirannya suatu saat akan datang padamu
sekedar memastikan kau bahagia dengan dunia barumu
jikalau rindumu menggerogoti nurani
tatap langit malam ini
anggap aku cahaya bulan
hanya menyampaikan cahaya dari matahari, bukan diri pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar