Rabu, 30 Desember 2015

Solusi Stagnansi

Gambar: konsultasisyariah.com



















memasuki waktu krusial dalam paruh kedua
ketika matahari bergerak ke barat menuju peraduan
renungan dan khayalan menyeruak membuka
relevasi renungan disela candaan ringan

merangkak menjejali nalar mencari akal
bias mata berpendar bersama layar digital
memecah kebuntuan
sampai kapan?

Tak terasa panggilan-Nya menegunkan suasana
Pikiran yang ter-erosi seakan dibimbing pada satu konklusi
Basuh raga basuh jiwa, penuhi panggilan-Nya
Agar diri terisi cahaya Ilahi

ruang dalam ruang

gambar: statis.dakwatuna.com



















dalam ruang mencari peluang
sejenak mengamati sekitar
ada dua orang sibuk mengukir gambar digital, untuk uang
sebelah kiriku, entahlah sepertinya menjadi jendela dunia luar

Aku, sedang asik mendalami sesuatu. di luar pintu
tentang yang disebut musuh
diriku boleh disini meratapi layar bercahaya terpaku
nyatanya, diriku menciptakan ruang sendiri memercik rusuh

Setidaknya itu cara membunuh tajamnya jarum lajur kanan
aku kehausan
andai cendikiwan menawarkan cawan pelepas dahaga
lajuku tak lunglai dan menyeret raga

rindu dengan rivalku
pintar bercerita memantik bara
menari dalam api penuh tanda seru
tajamnya kata dalam batas lingkar gelas kopi kita

Senin, 28 Desember 2015

Segudang Manfaat Dark Chocolate

Gambar: thepositive.com


Dahulu, Coklat dianggap kurang baik karena menjadi penyebab gigi berlubang, terutama bagi anak-anak. Tetapi berdasarkan hasil penelitian dokter dan ahli gizi jenis dark chocolate memiliki manfaat kesehatan. Menurut Jennifer McDaniel, MS, RD, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Dark chocolate, yang berasal dari biji kakao memiliki kandungan flavonol yang sangat baik dalam menurunkan tekanan darah, memperlancar aliran darah dan mengurangi pembekuan darah.

Manfaat Kesehatan



1.       Mengurangi resiko serangan jantung dan stroke
Hasil tersebut berdasarkan studi besar di Australia tahun 2012, bahwa dengan mengkonsumsi dark chocolate setiap hari dapat mencegah penyakit pada kardiovaskular utama yang berujung penyakit jantung. Riset tersebut diperkuat dengan penelitian di Jerman, tahun 2010 selama delapan tahun pada  20 ribu orang, bahwa mereka yang mengkonsumsi sekotak dark chocolate sehari mampu mengurangi resiko stroke dan serangan jantung sebesar 39%.

2.       Mencegah diabetes
Menurut McDaniel juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa antioksidan yang terkandung dalam dark chocolate mampu membantu kinerja hormon insulin dalam mengontrol gula darah.

3.       Meningkatkan kecerdasan
Dalam penelitian di Inggris menemukan, kadar flavonol dalam cokelat mampu meningkatkan aliran darah ke otak sehingga membantu meningkatkan kecerdasan, kewaspadaan dan kemampuan kognisi. Kandungan lemak tak jenuh dalam dark chocolate bermanfaat bagi kesehatan jantung dan menjaga kadar kolesterol tubuh.

4.       Menjaga kesehatan kulit
Kali ini kadar flavonol juga berperan dalam melindungi kulit dari sengatan sinar matahari dan menjaganya agar tetap sehat.

5.       Mampu menurunkan berat badan
Bagi yang memiliki masalah dengan berat badan berlebih, dark chocolate mampu mengurangi berat badan. Cukup dengan melelehkan sekotak kecil dark chocolate di dalam mulut selama 20 menit sebelum makan akan menimbulkan perasaan kenyang. Hal ini juga dapat dilakukan untuk mengurangi kebiasaan ngemil yang menjadi penyebab kegemukan.

Kadar Kemurnian Cokelat Harus Tepat















Tidak semua dark chocolate sehat. Kadar gula yang biasanya terkandung tidak baik untuk kesehatan dalam jangka panjang. Pilihlah dark chocolate  yang memiliki kadar coklat murni sebesar 70%. Karena, semakin tinggi kadar cokelat murninya maka semakin besar kadar flavonol yang baik untuk jantung. Hindari juga kandungan lemak susu atau minyak sayur terhidrogenasi karena keduanya adalah jenis lemak jenuh.

Diam

Gambar: lazizwahdah.com


kesenangan hanyalah berbagi kesunyian
saat lantunan nurani tak tersampaikan
kesunyian ini akrab dengan perenungan
tenggelam dalam syahdunya penantian

penantian untuk kesekian dan sekian
di situlah saatnya menemukan diri yang sebenarnya
saat semua tak dinilai oleh kuantitas kata
saat semua bukan lagi nilai dari cerita hingga mulut berbusa
bahagia...

apakah tawa berbalut drama jadi harga kebahagian?
memekakan telinga kemudian pulang tanpa makna
meringkuk merana
bukan itu...

dalam diam kucipta ruang redup
pagar dengan cuaca hujan beralaskan tanah
bau khas itu, sesekali luangkan waktu untuk cicipi aroma itu
duduk sejenak, masih dalam penantian
diam...

dalam diam ruang temaram, ada bayangan menjejali pikiran
pergi, pergi ini saatnya bermandikan hujan
walau kuyub lusuh
ada jejak tanah terinjak 
hanya pengingat banhwa pernah lewat

atau suat saat mungkin untuk singgah (lagi)
aku harus mencari menata diri
sembari
menemukan yang telah pergi

Akhir Pekan di Akhir Tahun 2015

Gambar;nisrina.co.id






















Berkesan tentang sebuah pesan tentang harapan akan kelanjutan
Awal cerita ketika semua cerita dirajut oleh rasa dua insan manusia, bergelombang dan menemui terjal
Kasih sayang yang prematur terlanjur diatur oleh hiperbola, alurnya naik turun bak bianglala
Mati sebelum berkembang, mungkin ini kata yang tepat sebelum lekang di pertengahan menjelang tengah tahun
Terlalu cepat berkata kemudian lupa kita siapa
Kita cuma diatur oleh Sang Pemilik Hakiki Cinta

Belajar dari ilusi intuisi yang seakan berbisik memaki diri
Mencari ruang yang disebut introspeksi diri
Kemudian muncul kesimpulan untuk menata diri
Tak sedikit ilusi lebih dari sekedar memaki, bahkan merasuki seaakan menjejali
Hampi mati oleh sugesti

Kesempatan perlahan datang setelah tengah dari setengah tahun terlewati
Aku menatapi layar kecil beku penuh curahan hati
Terlalu banyak argumentasi, hanya akan mneyerbu imaji, mematikan nurani
Kubiarkan rasa itu mati, mati bersama kata yang belum sempat terpatri
Memasuki semester dua lewat, ada lagi perjuangan yang harus dimatikan
Tentang rezeki yang terlantarkan

Kulewati semua, kulalaui lorong sepi yang kugambari
Suasana dua dimensi yang ramai oleh panorama lampau
Sabar untuk-Nya

Belum cukup, tentang rasa yang kumatikan kini terbang jadi merpati yang menemui harapan
Tak apalah, konsekuensi dari kontemplasi
Menjelang akhir kulalui dengan membunuh waktu bersama imaji
Kesabaran menyusuri tiap lorong rezeki, seskali menepi untuk menghela nafas

Saat semuanya harus berubah, ku menemui ruang yang disebut kesempatan untuk berkontribusi
Inilah waktunya aktualisasi diri, meskipun lagi-lagi suasan menuntut mu kembali, tapi maaf terima kasih, karena ini untuk kini dan nanti
Terlambat, ada rasa itu yang terbersit kemudian lewat
Tidak, rasa syukur tiada tara kepada-Nya adalah hal yang paling didahului atas semua yang dilalui

Harapan bahwa ini adalah migrasi agar diri bertransformasi
Dan untuk yang kini sudah berada di suatu tempat dan semua yang sudah dan akan dilalui
Dengan nama-Nya mari jalani dan hadapi

Alhamdulillah

Jumat, 25 Desember 2015

Menata Diri

gambar:yusup-doank.blogspot.com



















Dalam diam di pertengahan liburan
Kali ini pagi lebih mengerti tentang posisiku dalam peraduan
Pagi dengan sarapan semangkuk logika, yang menari diantara tanya
Ada apa?
Kuingat musim ketika semua bermekaran memenuhi diri, nyaris lupa diri
Aku tak ingin lagi
Bolehkah aku pergi sepenuhnya
Bolehkan aku membohongi diri bahwa aku benci bunga-bunga itu
Bahkan mereka tidak meninggalkan jejak
Kini aku lebih haus firman tentang keimanan dan syahdunya vertikalisasi teologi
....
Simpul iman, pasti tanpa basa-basi, dan itu terbukti logis
 Memantaskan diri
Jadi pelayan Sang Pencipta, pelayan Sang Pemilik Keabadian
Tentang ketulusan yang tak terbantahkan
Aku tidak ragu berbagi, bahkan kekanak-kanakan ku yang hanya ku adu kepada-Mu
...
Aku tidak ragu mengakui ketidak berdayaanku dan ketiadaanku
Tentang siapa aku dengan segala kelemahan
Jujur aku benci saat aku berada ditengah tertawaan
Untuk kebahagian dan teratawaan yang tidak punya tujuan, terlalu sementara
...
Aku lebih suka diam berdiskusi dalam ruang temaram
Diriku dan semangkuk logika
Itu lebih menyenangkan dibandingkan retorika tanpa makna
Aku benci tertawa, ya itu menghilangakan jati diriku
Aku lebih suka berbagi cerita biasa atau duka dan lara
Yang terluka kemudian mengering tanpa sempat berkata
Tentang perpisahan yang seharusnya tidak ada tanpa ada pertemuan
Tentang perasaan yang harus mati sebelum berkembang
...
Kalian belum melihat sepenuhnya
Tentang sudut temaram yang ada dalam titik yang nyaris diam
Terlihat statis dalam kedinamisan
Ketika logika berjalan, imajinasi merangkai kebahagian
...
Harus selalu kesadaranku mengiring diri
Bahwa kuasa Ilahi lebih menyinari diri dengan hangat
Dunia luar terlalu menyilaukan diri
Cahaya-Mu lah yang paling mengerti diriku
...
Kebahagian berbagi kasih atas nama keesaan tanpa pilih kasih
Tentang rasa yang dibimbing bijak
Tanpa ada nurani yang terinjak

Menata diri

Rabu, 23 Desember 2015

Siap-Siap “Lumer” dengan Kenikmatan Kue Cubit

Kue cubit setengah matang kini populer di masyarakat. (Gambar: CNN Indonesia/ Tri Wahyuni)























Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan ibukota, menyimpan beragam budaya dan potensi kulinernya. Salah satu penganan yang paling terkenal diantaranya adalah kue cubit. Kue yang sudah ada sejak dulu kala bersama hiruk pikuk warga Jakarta ini, tiba-tiba kembali terkenal karena variasi rasanya yang beragam. Belum lagi sensasi lumer sekaligus ras manis kue cubit yang kini lebih populer dimasak setengah matang memanjakan lidah Anda.

                Para pegiat kuliner kreatif seperti tidak kehabisan akal. Bayangkan saja, kue cubit yang dulu biasa saja dengan rasa yang itu-itu saja bisa disulap jadi panganan yang kembali hits di kalangan pecinta kuliner di segala kalangan.  Jika dulu kue cubit biasanya dimasak matang polos atau dengan toping tambahan meses. Kini Anda akan dibuat penasaran dengan rasa baru seperti green tea, tiramisu, dan red velvet.

Kue cubit green tea paling digemari karena rasanya yang unik. (Gambar: bisikan.com)


                






















Kue cubit kini bisa dikatakan sudah “naik kasta”. Dulu, masyarakat mengenal kue cubit lewat jajanan pasar khas atau jajanan untuk anak sekolahan. Setelah berevolusi dari rasa dan penyajiannya, kue cubit jadi sangat unik dan dijual di beberapa restoran di berbagai mal kota besar.
                Dibalik kelezatan rasa kue cubit yang bervariasi dan rasa lumernya, ternyata kita perlu berhati-hati. Kue cubit yang disajikan setengah matang menyimpan bahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam kondisi yang tidak tepat.

                Menurut Executive Chef Hotel Nikko Jakarta, Setiyanto, kue cubit setengah matang tetap aman jika langsung dimakan. Tetapi berbahaya jika didiamkan selama lebih dari empat jam. Kandungan bakteri salmonella pada telur yang jadi bahan dasar kue cubit rentan menimbulkan diare jika dimasak setengah matang. Belum lagi kandungan tepung terigu yang memiliki sifat cepat rusak.


                Chef Nikko menambahkan, beberapa kejadian mengenai efek samping mengkonsumsi kue cubit setengah matang juga bergantung pada ketahanan tubuh yang rendah. Beberapa orang yang harus mewaspadai kue cubit setengah matang diantaranya anak-anak, ibu hamil dan lansia. Terutama di saat musim pancaroba yang menyimpan potensi pelemahan ketahanan tubuh.

Selasa, 22 Desember 2015

Pamulang Distorsick Melanjutkan Ekistensi Musik Grunge Tangsel

Komunitas Pamulang Distorsick berkumpul bersama Back Door dan Besok Bubar beserta band lainnya dalam acara "Agresi 10 tahun Grunge Fest.


Musik memang bisa jadi salah satu cara untuk mempersatukan segala perbedaan jadi kesenangan dalam kebersamaan. Hidupnya kembali nafas musik begenre grunge di Tangsel kali ini kembali dilanjutkan oleh gerombolan pasukan Pamulang Distorsick. Setelah sukses menggelar acara Bersinergi Volume 1, komunitas musik yang mengusung genre grunge ini telah mengadakan dua acara untuk memperkuat eksistensinya sekaligus mempersatukan keberagaman penikmat dan pegiat musik.

Abdul Qodir Jaelani atau biasa disapa Dul (bermain gitar sambil bernyanyi) tampil sebagai bersama bandnya Back Door sebagai guest star meramaikan acara "Agresi 10 tahun Grunge Fest".
Rico "Insulin" bersama Dul "Back Door" dan band-band Pamulang Distorsick


Bersinergi Volume 2 dan Agresi 10 Tahun Grunge Fest
Rupanya Rico, Yayan sebagai pentolan Pamulang Distorsick merasa ini momen yang tepat untuk membangkitkan kembali semangat bermusik khususnya mengumpulkan kembali antusiasme penikmat dan pegiat musik grunge. “Acara ini akan terus ada kelanjutannya, tidak menutup kemungkinan ada volume-volume dan grunge fest berikutnya,” tutur Rico.

Lanjutan Bersinergi Volume 1, yaitu Bersinergi Volume 2 terbukti suskes. Diadakan pada akhir November 2015 lalu, panitia Pamulang Distorsick mampu memanjakan telinga penonton dengan tema Grunge Meets Punk Edition dengan nuansa street gigs dekat parkiran Pasar Kita Pamulang yang dibalut paduan musik grunge, punk hingga rock.  Band besutan Rico, Insulin yang sudah malang melintang di dunia musik grunge sejak 1998 ini, turut tampil bersama The Northside, Rejected Kids, Loading, Ginsenx, Efek rusak, Boros Batere.

Invansi musik bernafas grunge besutan Pamulang Distorsick tidak sampai disitu saja. Acara lanjutan yang jauh lebih besar dengan mengusung semangat perjuangan komunitas musik grunge berjudul “Agresi 10 tahun Grunge Fest” pada 12 Desember lalu di JK Futsal. Festival musik kali ini dikemas anak-anak Pamulang Distorsick sangat spesial. Tidak hanya mengundang band-band grunge pada acara sebelumnya, mereka mengundang bintang tamu Noisy Crush (Malaysia) dan Back Door yang digerakkan oleh anak musisi kenamaan Ahmad Dani dan Maia yaitu Abdul Qodir Jaelani atau biasa akrab disapa Dul.

Rico Insulin bersama Yayan The Northside dan Andree Onia sebagai inisiator Grunge Fest bersama komunitas pamulang Distorsick lainnya mengharapkan seluruh kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat kepada para musisi tetapi juga penikmat musikkhususnya genre grunge yang rindu festival musik semacam ini. “ Kita harapkan acara ini ada kelanjutannya, acara Agresi 10 Tahun Gruge Fest mudah-mudahan ada kelanjutannya dan makin mempersatukan kita semua,” pungkas Rico.

Kamis, 17 Desember 2015

Perubahan Iklim Picu Perlambatan Waktu Bumi

Bumi, untuk kini dan nanti. Gambar: https://caelumetterra.files.wordpress.com





























Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dunia. Terjadi perlambatan waktu sebagai dampak dari naiknya permukan laut karena kenaikan suhu bumi. Fenomena ini merupakan studi yang dipublikasikan oleh jurnal Science Advances (11/12/2015).

Temuan Baru

Referensi berdasarkan publikasi makalah dari Walter Munk, pakar oseanografi dari Scripps Institution of Oceanography di la Jolla, California tentang kaitan perbedaan muka air laut, pelelehan masa glasial, dan rotasi planet pada tahun 2002. 

Makalah tersebut mengulas bahwa perpindahan massa, mulai dari es kutub yang mencair dan menutupi daratan menyebabkan perubahan poros rotasi bumi dan mempengaruhi gerak bumi. Analisa sementara yang eblum bisa dibuktikan tersebut dinamakan "enigma Munk".

Waktu Terus Melambat

Terkait perlambatan waktu, Jerry Mitrovica yang seorang profesor geofisika di harvard University juga mengungkapkan temuan yang lebih mencengangkan sekaligus menguak "enigma Munk". Dengan mengombinasikan kalkulasi rumit dan pemodelan dengan komputer, Mitrovica menuturkan rotasi bumi terus melambat dalam 2.500 tahun terakhir. Faktornya berasal dari interaksi inti dan mantel bumi, termasuk kenaikan muka air laut setelah zaman es.

Temuan Mitrovica, juga mengungkap sejak 500 SM, bumi mengalami "eror waktu" atau "melambat" 16.000 detik atau 4,5 jam. Dari kutipan lain miliknya dari IFLScience, terjadi 6.000 detik perlambatan waktu akibat kenikan muka air laut. Maka perhitunganya, tiap tahun bumi melambat 2,4 detik.  

Senin, 23 November 2015

Harta Karun Tanah Papua (Oleh: Rico Tude )

Kali ini saya akan membahas salah satu sumber daya alam yang begitu potensial di negeri kita, tepatnya di belahan timur sana di tanah Papua. Sudah tau gunung Jayawijaya dan kadungan bahan mineral di dalamnya? Tahukan sedikit tentang usaha pertambangan PT. Freeport milik asing?. Akhir-akhir ini aktifitas eksploitasi besar-besaran dalam wujud kontrak karya antara PT. Freeport dan Indonesia yang "diwakili" oleh para tuan-tuan terhormat di pemerintahan sana jadi polemik dan konsumsi publik. Belum lagi kontroversi antara menteri ESDM Sudirmain Said yang melaporkan perbuatan tidak terpuji Setya Novanto selaku ketua DPR RI sebagai terduga makelar saham PT. Freeport. Sebenarnya bagaimana sudut pandang sejarah munculnya ekspliotasi tambang itu di bumi pertiwi?. Lewat tulisan di situs kompasiana.com pada 28 Januari 2015 oleh Rico Tude akan saya tampilkan ulang. Alangkah baiknya tulisan kawan kita ini dijadikan pertimbangan dan perenungan dengan bijak tentang "hasil' eksploitasi tersebut, apakah berdampak positif, minimal bagi kesejahteraan rakyat?. Tetaplah kritis dan skeptis wahai anak bangsa.


Kutipan Tulisan "Harta Karun Tanah Papua"



Setelah Perang Dunia ke-2 berakhir dipertengan tahun 1945, negara-negara yang terlibat di Perang Dunia ke-2 kesulitan memperbaiki ekonomi mereka, termasuk juga Amerika Serikat. Pasca Perang Dunia ke-2, ekonomi Amerika benar-benar memburuk, terjadi inflasi besar, tingkat perkerjaan yang rendah, dan mengharuskan Amerika memutar otak mencari solusi bagaimana mengatasi masalah ekonomi mereka. Kemudian muncullah ide untuk mencari dan mengumpulkan emas dan logam muliah lainnya, karena emas bisa menjadi penopang ekonomi berbeda dengan mata uang yang kursnya bisa berada di angka rendah, sedangkan emas menjadi primadona dan semua orang ingin memilikinya dan harga emas pun tetap stabil. Alasan inilah yang membuat Amerika ingin mengumpulkan sebanyak-banyaknya emas. Amerika sendiri mengirim para ahli Geologi mereka ke seluruh penjuru Bumi, guna mencari negara-negara yang memiliki kekayaan alam emas dan logam lainnya. 

Pada tahun 1960, Forbes Wilson (direktur Freeport saat itu) adalah orang yang melakukan ekspedisi ke Irian Barat (Papua) dan menemukan harta karun melimpah di ketinggian pegunungan Jayawijaya dan sekitarnya. Ekspedisinya ini kemudian ditulisnya dalam buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Selain itu Forbes Wilson juga terkejut dengan temuannya, karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut juga menyimpan bijih emas dan perak. 

Setelah Perang Dunia ke-2 usai bukan berarti dunia sudah benar-benar aman. Muncul lagi perang baru yang dikenal dengan Perang Dingin. Perang ini ialah "perang saraf" yang lebih cenderung dalam persaingan antara Amerika Serikat dan Rusia, yakni persaingan teknologi persenjataan, persaingan di bidang penjelajahan luar angkasa, dan persaingan ideologi. Dan tentunya ini menimbulkan ketegangan besar terhadap dunia. Kemudian terjadilah 2 gerakan Blok yaitu gerakan Blok Barat (imprialisme) yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan gerakan Blok Timur yang dimotori oleh Rusia. 

Freeport yang telah menemukan kekayaan alam berupa emas, tembaga, dan perak di Papua dan bisa menopang perekonomian Amerika nantinya. Oleh karena itu Amerika berniat berinvestasi di Indonesia dan ingin menggarap emas, tembaga dan perak yang ada di Papua. Akan tetapi impian besar itu pudar dengan adanya sikap Presiden Soekarno yang Anti Kapitalisme Barat dan Amerika melihat Presiden Soekarno yang lebih cenderung berdiplomasi dengan negara-negara Blok Timur. Hal ini akan membuat Amerika kesulitan untuk masuk berinvestasi di Indonesia. Pada tahun 1961, Presiden Soekarno gencar merevisi kontrak pengelolahan minyak dan tambang-tambang asing di Indonesia. Minimal sebanyak 60% dari keuntungan perusahan asing harus menjadi jatah rakyat Indonesia. Namun kebanyakan dari mereka gerah dengan peraturan itu. Akibatnya skenario jahat para elit dunia akhirnya mulai direncanakan untuk menggulingkan rezim Soekarno. 

Melalui CIA (badan intelenjent Amerika Serikat) melakukan operasi-operssi rahasia di Indonesia untuk menjatuhkan kekuasaan Soekarno. CIA kerap terlibat dalam propaganda di beberapa wilayah untuk melepaskan diri dari Indonesia. Seperti di Kalimantan Utara, CIA bekerja sama dengan Inggris, Australia dan New Zealand untuk membantu Malaysia, yang pada akhirnya Kalimantan Utara bergabung dengan Malaysia. Dan sampai sekarang CIA juga terlibat propaganda di Papua yang dikenal dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka). Hal ini tentunya membuat Soekarno marah besar kepada Amerika, Inggris, Australia dan New Zealand di forum PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dan sebagai protes terhadap mereka pada tanggal 7 Januari 1965 Soekarno mengambil sikap Indonesia keluar dari PBB. 

Amerika kerbakaran jenggot, kalau OPM tidak merdeka, maka apapun yang terjadi Soekarno harus digulingkan dari kekuasaannya. Dengan segala cara Amerika kembali melakukan propaganda untuk menjatuhkan rezim Seokarno dari kekuasaan. Amerika melihat Soekarno yang gemari dengan wanita-wanita cantik dan muda. Mulailah Amerika membuat film porno yang pemerannya menyerupai Soekarno. Hal ini demi menurunkan citra Soekarno di depan mata rakyat Indonesia. Namun hal itu tak kunjung berhasil untuk menjatuhkan rezim Soekarno. Selanjutnya CIA dengan mencari informasi-informasi terhadap orang-orang Indonesia yang membenci Soekarno dan targetnya harus para elit yang cukup mempunyai pengaruh. Dan didapatilah orang tersebut yakni seorang perwira tentara Mayjen Soeharto. Waktu itu Seoharto berambisi untuk menjadi panglima ABRI, sementara Presiden Seokarno yang mengangkat Soedirman sebagai panglima ARBI, timbullah kebencian Soeharto kepada Soekarno, dan kebencian itulah yang dimanfaatkan CIA untuk menjatuhkan rezim Soekarno. Soeharto sendiri dijanjikan akan berkuasa sebagai presiden Indonesia jika bekerja sama dengan Amerika untuk menjatuhkan rezim Soekarno. 

Soeharto menjadikan PKI sebagai kambing hitam untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno. Pada tanggal 30 September 1965 anak buah Soeharto dengan “bertopeng” PKI melakukan aksinya dengan membunuh perwira-perwira Jendral ABRI yang merupakan orang-orang dekat yang setia dengan Soekarno, dan peristiwa ini kemudian dikenal dengan G30S (Gerakan 30 September). Soeharto menuduh PKI telah melakukan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno, padahal PKI sendiri merupakan pendukung Soekarno dan tuduhan itu sulit dimengerti oleh orang-orang PKI. 

Dengan bantuan persenjataan Amerika, Soeharto memerangi dan membasmi PKI. Mereka yang memajang foto Soekarno di rumah-rumah mereka pun dianggap sebagai PKI yang belum tentu mereka merupakan anggota PKI. Mereka dieksekusi mati tanpa melalui proses pengadilan. Kurang lebih 3 juta jiwa melayang begitu saja. Soekarno sendiri ditangkap dan diasingkan. 

Supersemar atau yang dikenal dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 dengan memelintir dan mengubah yang pada akhirnya isi dari surat perintah itu disalahartikan. Dalam Supersemar, Soekarno sebenarnya hanya memberi mandat untuk mengatasi keadaan negara yang kacau-balau kepada Soeharto, bukan justru menjadikan Seoharto menjadi seorang presiden. 

Setelah kekuasaan Soekarno berhasil digulingkan dan Soeharto menggunakan Supersemar sebagai alat untuk menjadikannya presiden ke-2 Indonesia. Maka Freeport merupakan perusahan asing pertama yang kontraknya ditandatangani oleh Soeharto pada tanggal 7 April 1967 dan pada tahun 1971 Freeport mulai beroperasi. Dan sejak itulah Indonesia menjadi negara yang sangat tergantung terhadap Amerika, hingga kini, dan “mungkin” selamanya jika tidak ada perlawanan terhadap kapitalisme. Freeport sendiri merupakan ladang uang haram bagi pejabat negeri di jaman Orde Baru dan mungkin hingga kini. Banyak peristiwa sejarah yang dimanipulasi, pembohongan publik dilakukan secara masif dan terstruktur di jaman Orde Baru. 

Perlu diketahui bahwa cadangan emas yang ada di Papua (tambang Grasberg) merupakan cadangan emas terbesar di dunia, dan cadangan tembaga terbesar ketiga di dunia. Sementara Indonesia hanya sendapatkan 9,36% dari keuntungannya. Saya mencoba hitung, untuk emas Freeport menghasilkan per tahun bisa mencapai 80 Ton atau 80.000 kg, jika 1 kg emas setara dengan kurang lebih 500 Juta Rupiah, maka dari emas Freeport telah mengantongi 40 Trilyun Rupiah, rata-rata per hari Freeport meraup 109,58 Milyar Rupiah. Ternyata, selain itu jika dihitung dari hasil tembaga, Freeport menghasilkan per tahun 882 juta lbs tembaga atau setara dengan 400 juta kg. Jika 1 kg tembaga setara dengan kurang lebih 50 Ribu Rupiah, maka Freeport telah berhasil mengantongi 20 Trilyun Rupiah, atau rata-rata dalam sehari bisa meraup 54,79 Milyar Rupiah. Bayangkan, jika ditotal penghasilan Freeport dari emas dan tembaga saja, maka dalam sehari bisa meraup 164,37 Milyar Rupiah, belum juga termasuk dari hasil penambangan Perak. Dari penambangan emas dan tembaga saja Indonesia mendapatkan kurang lebih 15,38 Milyar Rupiah per harinya. Dalam setahun pendapatan Freeport bisa mencapai 80 Trilyun Rupiah dan Indonesia hanya mendapatkan 9,36% dari keuntungannya yakni kurang lebih 7,48 Triliyun Rupiah per tahun. 

Tahun 2010 Indonesia mulai menyadari kalau di Papua juga terdapat kandungan Uranium. Dan menimbul kecurigaan pemerintah terhadap Freeport yang telah menambang dan memproduksi Uranium secara diam-diam. Komisaris PT Freeport Indonesia menampik kabar tersebut. Dikatakannya, Freeport hanya menghasilkan konsentrat emas, tembaga, dan perak, dan bekerja sesuai Kontrak Karyanya dengan Indonesia. 

Australia adalah negara penghasil Uranium terbesar di dunia dan secara Geologi Papua dan Australia dulunya merupakan satu daratan. Ditunjukan dengan adanya kesamaan karakteristik jenis batuan yang dimiliki Papua dengan jenis batuan yang ada di Australia, yakni batuan-batuan ultrabasa dan memiliki umur batuan yang sama 600 juta tahun. Hal ini (Uraminum) memungkinkan juga akan keterdapatannya di Papua. Sekilas info, Uranium adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif. Uranium digunakan sebagai energi dalam PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) dan juga dalam pembuatan senjata atau bom nuklir. Uranium merupakan mineral yang sangat unik, kenapa saya katakan demikan? karena energi yang dihasilkan Uranium sangat besar. 1 gram Uranium = 2000 Liter minyak atau 1 gram Uranium = 3 TON Batu Bara. Bisa dibayangkan sendiri kalau Uranium merupakan solusi bahan energi alternatif dimasa depan jika BBM dan batu bara mulai langkah. Kita di Indonesia masih punya cadangan energi yang melimpah. 

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menyampaikan bahwa PT Freeport tidak melakukan penambangan Uranium di Papua. Hasil penelitian terhadap sampel yang diambil di empat titik pertambangan Freeport, menurut BAPETEN, tidak menunjukkan adanya kandungan Uranium yang memiliki nilai ekonomis. Kadar Uranium di empat titik penambangan Freeport menurut uji laboratorium hanya sekitar 8 ppm atau 8 molekul per sejuta molekul yang ada di galaksi. Kadar tersebut sangat rendah dan tidak mencukupi batasan minimum nilai ekonomis Uranium yang angkanya di atas 500 ppm. 

Namun kita harus patut mencurigai pula bahwa Amerika telah menambang Uranium secara diam-diam sejak lama dari Freeport mulai beroperasi tahun 1971, dan kita Indonesia baru menyadari akan hal itu di tahun 2010 kalau tanah Papua juga menyimpan cadangan Uranium. Amerika merupakan negara yang mengkonsumsi Uranium terbesar di dunia, sementara Amerika sendiri tidak memiliki sumber daya alam candangan Uranium. Di lain sisi Amerika dibuat kalang kabut dengan program-program nuklir negara lain seperti Iran dan Korea Utara. Amerika ditakuti akan isu program sejata nuklir yang dikembangkan Iran dan Korea Utara. 

Jadi menurut saya seberapa kecil pun kadar kandungan Uranium yang ada di Papua, Amerika tetap akan mengambilnya. Dan penelitian oleh BAPETEN di empat titik pertambangan Freeport mengenai Uranium menurut saya sudah terlambat, karena selama hampir 40 tahun lamanya sudah habis diambil oleh Freeport dan BAPETEN hanya memperoleh sisa-sisa kandungan Uranium yakni 8 ppm di empat titik lokasi tersebut. 

Kontrak Karya antara Freeport dengan Indonesia akan berakhir pada tahun 2021, dan Freeport ingin menambah masa kontraknya 20 tahun lagi hingga 2041. Renegosiasi kontrak 2 tahun sebelum masa kontrak berakhir, dan itu tepatnya di tahun 2019 yang artinya Jokowi masih memerintah sebagai Presiden. Saat ini terdapat 2,5 Milyar Ton Metrik cadangan bijih material yang mengandung emas, tembaga dan perak di tambang Grasberg. Cadangan murni emas di Papua mencapai 67 juta ounce atau sekitar 1.899 ton (1 ounce = 28,35 gram), dan 33 juta ounce untuk cadangan perak, sementara cadangan tembaga sebesar 18 juta ton. Diperkirakan tambang Grasberg memiliki usia hingga tahun 2064, artinya cadangan bijih logamnya akan habis di tahun 2064. Harusnya pemerintah membatalkan perpanjangan kontrak karya yang diajukan Freeport dan memberanikan diri menggarap dan mengelolah sendiri kekayaan alam yang ada di Papua. Indonesia akan makmur, kemiskinan negeri ini pun akan teratasi. Tapi jikalau pemerintah Indonesia memberikan perpanjangan kontrak lagi kepada Freeport, maka bisa dihitung sendiri berapa Trilyun Rupiah yang hilang, sungguh disayangkan. 

Demi kelancaran perpanjangan kontrak antara pihak Freeport dengan pemerintah Indonesia, pada bulan Januari 2015 ditunjuklah mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Maroef Sjamsuddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (anak perusahan PT Freeport-McMoRan). Diduga kalau penunjukan Maroef Sjamsuddin sebagai bos PT Freeport Indonesia atas rekomendasi dan usulan Jenderal (Purn) AM. Hendropriyono (mantan Kepala BIN). Maroef adalah orang dekat Hendropriyono yang adalah bagian timses pemenangan Jokowi-JK di Pilpres kemarin. Semakin tajam pula kecurigaan peran dan keterlibatan BIN dalam memuluskan kepentingan asing (PT. Freeport-McMoRan) di Pemerintahan Jokowi-JK. Kemarin Jokowi mengangkat anak menantu Hendropriyono yakni Brigjen TNI Andika Perkasa sebagai Komandan Paspampres. Banyak kalangan mengatakan bahwa ini sebagai balas budi Jokowi kepada Hendropriyono karena telah mendukung Jokowi-JK di Pilpres. Revolusi mental pun hanya menjadi slogan dan tidak bisa mengatasi kebiasaan-kebiasaan lama yang memang sulit ditinggalkan bangsa ini; Nepotisme yang kelak akan berujung pada kolusi, dan korupsi. 

Sepertinya pemerintah Indonesia menyetujui perpanjangan kontrak karya dengan Freeport yang nyatanya merugikan negara Indonesia. Karena Indonesia mengajukan syarat yaitu harus membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (Smelter). Dan Freeport sendiri akan memunuhi persyaratan tersebut. Sekarang aroma politik pun tercium kenapa pembangunan pabrik Smelternya di Gresik, Jawa Timur? Dan kenapa tidak dibangun pabrik Smelternya di Papua? Mungkin saudara pembaca bisa menjawab sendiri dari pertanyaan tadi. 

Papua berada pada posisi dan situasi yang sulit, pelanggaran HAM terhadap masyarakat Papua kerap dilakukan oleh Indonesia sendiri dalam hal ini TNI dan POLRI. Permainan politik kotor yang dipraktekan para oknum pejabat Indonesia sendiri dalam hal memperkaya diri lewat kekayaan tanah Papua, menjadikan Papua semakin terpuruk. Hal ini yang membuat OPM gencar melakukan perlawanan terhadap Indonesia untuk mendirikan Papua Barat sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Andai kata melalui proses politik yang panjang dan Papua menjadi negara yang merdeka dan lepas dari wilayah NKRI. Maka Papua masih tetap sama (tidak sejaterah) karena masih dikontrol oleh pengaruh asing. 

Lewat tulisan ini, saya memberi sedikit informasi agar kita sebagai generasi penerus bangsa sadar betul akan keadaan terpuruk yang dialami negara kita sekarang ini terkhususnya di Papua. Tentunya ajakan agar kita bangkit berdiri melawan mereka para kapitalis asing dan juga mereka para oknum pejabat negeri yang ingin menjual kekayaan Indonesia. Selamatkan Papua dari tangan-tangan kotor mereka. Mari terus melakukan pengawasan terhadap gerak-gerik asing yang ingin mengontrol Pemerintahan. Harapnya semoga kedepannya perusahan asing yang ada di Indonesia bisa beralih status menjadi perusahan nasional.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rico.tude/harta-karun-tanah-papua_54f363a47455137e2b6c742d

Kamis, 29 Oktober 2015

Youger Blogger in October
















Hiruk pikuk Oktober ini
Dari drama hingga imaji
Apalagi..
Masih seputar jerebu yang melahap negeri pertiwi

Kenapa harus ada eksploitasi saat potensi negeri dikebiri
Coba tanya pada neraca keadilan 
Pada pelahap tunas muda masa depan
Sudah saatnya kita dipersatukan tanpa memandang banyak alasan

Sumpah '28' sudah jelas konsolidasi 
Kini bukan zamannya lagi umbar janji
Lalu Apalagi..
Kalau bukan implementasi dan realisasi

Bukankah terlalu banyak bermimpi di siang bolong
Cuma akan jadi tuan omong kosong
Basuhlah peluh yang menggenang ditanah
Ingat, ini bukan soal menang dan kalah

Remember this October
Reza Andrian

Selasa, 06 Oktober 2015

Menolak Bungkam (By: Najwa Shihab)



Sangat tidak mudah berkata TIDAK, ketika kekuasaan tergila-gila dengan kata YA

Saat ketidakadilan merajalela, keberanian menjadi berkah bagi semesta

Melawan akhirnya jadi keharusan, saat hak-hak warga dirampas denga gampangan

Ketika memutuskan menjadi seorang pemberontak, hidup harus diabdikan untuk orang banyak

Inilah pengabdian dijalan yang sepi, perjuangan yang sering kali tidak bertepi

Memang sedikit yang ambil resiko, lebih banyak yang memilih tidak neko-neko

Kenyamanan jauh lebih menggoda, kemapanan dianggap lebih utama

Akan ada intimidasi dan ancaman, yang berakhir dengan pemenjaraan, bahkan hingga kematian

Saat pragmatisme menjadi sobat kekuasaan, idealisme yang menyemai perlawanan

Senin, 05 Oktober 2015

Mealworm, "Pahlawan Lingkungan" Pemakan Plastik

Mealworm atau ulat tepung, dalam riset Min Wu jadi solusi pengurai plastik yang selama ini sulit teratasi. Sumber gambar: nationalgeographic.co.id


Penemuan bermanfaat ini memberikan solusi dalam mengurai permasalahan plastik global. Penelitian tersebut didasarkan temuan Wei-Min Wu dari Stanford University yang berhasil mengungkap ulat tepung mampu mengurai plastik polistirena. Hasil risetnya kini berada di jurnal Enviromental Science and Technology.

Dua rangkaian penelitian Min Wu terhadap ulat tepung dimulai dengan memberikan 34 - 39 miligram styrofoam. Styrofoam termasuk ke dalam bahan plastik dari bahan polistirena, dengan dosis pemberian terhadap ulat tepung yang setara dengan dosis satu pil manusia.

Ulat tepung mengubah styrofoam menjadi karbon dioksida dan materi-materi yang bisa diuraikan. Dampak kesehatan ulat tepung setelah memakan styrofoam terbukti aman, seperti biji-bijian yang menjadi pakan alaminya.

Untuk studi keduanya, Min Wu menggunakan mikroba dalam saluran pencernaan ulat tepung. Mikroba tersebut membuat ulat tepung mampu menguraikan styrofoam. Mikroba dalam hal ini diminta mampu menguraikan polistirena, dan berhasil walaupun penguraiannya berjalan lambat.

Supervisor penelitian dari Stanford University, Craig Riddle mengatakan bahwa riset ini sangat menarik. "Kadang sains mengejutkan kita. Ini adalah kejutan," katanya seperti dikutip situs Popular Science, Jumat(1/10/15) waktu setempat.

Ke depan, Min Wu akan mencoba mengidentifikasikan mikroba pengurai styrofoam dan mencoba mencari organisme semacam ulat tepung di laut. Sehingga, masalah plastik di laut juga dapat teratasi.

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/ulat-pemakan-plastik-ini-akan-jadi-pahlawan-lingkungan-dunia

Titik Nadir Keadilan

Sumber Gambar: Kompasiana.com


Bersimpuh oleh peluh
bercampur darah tergerus nanah
Jiwa seakan jadi murah dan mudah terjarah
Oleh petaka yang seakan tercipta tanpa tuan

Pragmatisme jadi pilihan
Ketika idealisme seakan menjadi stigma kesalahan
Karena orietasi uang dengan mengesampingkan pengetahuan dan dampak ke depan
Apakah itu layak disebut dengan kemapanan?

Norma-norma jadi pembiaran seakan sudah usang dimakan zaman
Mereka seakan jadi saksi degradasi moral dan distorsi citra
Implementasi akan realisasi atas solusi jadi barang mahal
Disaat buaian angan-angan dan gelimangan uang rakyat membius menjerat

Rabu, 30 September 2015

Badak, Riwayatmu Kini

Badak di Indonesia, mulai dari Badak Jawa dan Sumatra populasinya terancam akibat perburuan dan habitatnya yang semakin terbatas. (Sumber gambar: fotohewan.info) 

Dari lima spesies badak di dunia, dua diantara berada di Indonesia yaitu Badak Jawa bercula satu (Rhinocros sondaicus) dan Badak Sumatra bercula dua (Dicerhorinus sumatrensis). Ironisnya, dua jenis badak tersebut masuk ke dalam daftar merah spesies yang terancam punah menurut IUNC.

Sampai saat ini, jumlah Badak Jawa berkisar 50 – 60 ekor saja, dengan daerah sebaran sekaligus wilayah konservasi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Sedangkan, Badak Sumatra dengan jumlah berkisar 100 ekor dengan daerah sebaran dan wilayah konservasi di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Way Kambas dan Kalimantan Timur.

Terancamnya populasi badak merupakan akumulasi dari perburuan cula, kuku kaki dan organ tubuh badak yang dijadikan komoditas. Terlebih lagi, kisaran harga untuk cula badak Asia termasuk di Indonesia tergolong tinggi berkisar 30.000 USD, tiga kali lebih mahal daripada badak Afrika.

Hal ini semakin diperparah karena tempat hidup badak mencakupi banyak daerah kemiskinan sehingga sulit untuk penduduk tidak membunuh binatang karena harganya yang tinggi. Seiring dengan status konservasinya yang semakin mengkhawatirkan, perlindungan dan penjagaan terhadap badak pun lebih diperketat.

Faktor penting mengenai “rumah baru” bagi konservasi badak menjadi konsentrasi terkini setelah perburuan berhasil ditanggulangi. Direktur konservasi WWF Indonesia Dr. Arnold Sitompul, melihat habitat baru badak sebagai langkah mitigasi yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan populasi badak di dunia. Beberapa wilayah beradanya Badak Sumatra seperti Pulau Sumatra dan Kalimantan rawan kebakaran lahan, ekspansi lahan perkebunan dan penebangan ilegal.

Lain lagi Badak Jawa, populasinya lebih sedikit dan peka terhadap penyakit, rentan keragaman genetik, invasi langkap, seperti sejenis tanaman palem yaitu Arenga obtusifolia yang menghalangi sinar matahari untuk menembus bagian bawah hutan. Akibatnya, sumber pangan alami badak tidak tumbuh. Belum lagi kompetisinya dengan banteng dalam memperebutkan ruang dan sumber yang jarang, serta ancaman bencana letusan Gunung Krakatau dan tsunami mengancam TNUK.

Habitat alami badak yang sebenarnya lebih menyukai dataran rendah, padang rumput basah, daerah daratan banjir besar, rumput tinggi dan tempat tidur alang-alang yang banyak dengan sungai. Badak juga menyukai wilayah yang memiliki kandungan mineral tinggi untuk pemenuhan kebutuhan tubuhnya.

Namun, akibat gangguan dan perburuan oleh manusia menyebabkan badak mengalami perubahan sifat menjadi anti sosial dan dapat beradaptasi tinggal di dataran tinggi hingga di atas 2000 meter. Beberapa kawasan yang sudah diteliti dan diharapkan memenuhi kriteria menjadi solusi habitat kedua yaitu Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Hutan Baduy, dan Cagar Alam Sancang dan Cikepuh.

Selasa, 29 September 2015

Kebakaran Hutan dan Lahan, Akankah Terus Jadi Persoalan?

Kebakaran lahan dan hutan masih saja berlangsung bahkan semakin meresahkan kesehatan warga yang terpapar asap. Sumber Gambar: Tempo. 


Kebakaran dan hutan masih jadi persoalan yang belum terselesaikan. Asap di berbagai titik api menyebar dan masih menganggu segala sektor aktivitas dan menyebabkan kerugian kurang lebih 150 triliyun dari pembakaran lahan dan hutan.

Bareskrim, Polri hingga Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) bergerak menangani ini, apalagi ini sudah berkaitan harga diri negara menurut Menko Polhukam. Buka  tanpa alasan, selain menyengsarakan warga yang terpapar asap hingga terkena Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), asap tersebut sudah sangat menggangu negara tetangga, dari Malaysia hingga Singapura.

Teguran dan kritik cukup tajam pun dilayangkan oleh Perdana Menteri Singapura terkait kebakaran lahan dan hutan di Indonesia yang seakan-akan menjadi tragedi tahunan yang tak terselesaikan. Mendengar hal tersebut,

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengomentari penyataan tersebut dengan  meminta Singapura memehami kesulitan kita. Lain lagi dengan Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya menyatakan Indonesia bukan tanpa kerja karena saat ini terus berusaha. 

Penawaran bantuan dari Singapura pun saat ini masih belum mendapat respon dan penindakan langsung, karena menurut Siti Nurbaya ada beberapa persyaratan yang kurang relevan, seperti mengirimkan tim penilai ke titik kebakaran.

Sejauh ini, lembaga yang berwenang seperti  Bareskrim dan Polri lebih menindaki perseorangan yang melakukan  pembakaran, sedangkan KLH mengejar korporasi yang terindikasi menjadi penyebab kebakaran.

Dirjen Penindakan Hukum KLH, Yunus menyatakan proses penyidikan hingga penindakan berupa sanksi pidana dan administratif akan terus dilakukan sekitar kurang lebih setahun. Waktu tersebut didasarkan kepada permasalahan kesulitan pembuktian keterlibatan korporasi terhadap pembakaran lahan dan hutan. Karena lahan konsesi dapat terbakar oleh siapapun tanpa diketahui.

Menanggapi Yunus, Peneliti Cifor, Herry Purnomo mengharapkan langkah enam sampai satu tahun ke depan ada penindakkan lebih lanjut, penegakan hukum sampai pada komisaris korporasi terkait. Menurutnya, kasus ini melibatkan banyak kepentingan dan diperkirakan sampai pada pejabat-pejabat tinggi.

Terkait penyidikan lebih lanjut, Herry menjelaskan berdasarkan undang-undang, lahan konsesi yang terbakar baik disengaja ataupun tidak baik oleh bagian dari struktural korporasi ataupun tidak, lahan tetap menjadi tanggung jawab korporasi yang terkait.


Ucapkan Kata-Katamu (Oleh: Widji Thukul)
















Jika kau tak sanggup lagi bertanya
kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan

jika kau tahan kata-katamu
mulutmu tidak bisa mengucapkan apa maumu


terampas

kau akan diperlakukan seperti batu
dibuang dipungut
atau dicabut seperti rumput


atau menganga
diisi apa saja menerima
tak bisa ambil bagian


jika kau tak berani lagi bertanya
kita akan jadi korban keputusan-keputusan
jangan kau penjarakan ucapanmu

jika kau menghamba pada ketakutan
kita akan memperpanjang barisan perbudakan


Kamis, 24 September 2015

Dialektika Tanpa Nama

Gambar: blog.swagbucks.com



















Elaborasi atas apa yang kini semakin mengkhawatirkan
Akan tabir kenyataan di sekeliling yang tak lagi relevan
Aku tergerus kenaifan zaman
Entah, apakah ini masa kemandegan

Teringatku akan akan suatu ucapan
Dari seseorang yang bahkan kulupa namanya
Dia memberiku narasi pilihan
Tentang mencari kebenaran atau tetap pada aturan

Perlahan semakin cepat lajuku berjalan
Lakukan atau tidak tidak ada coba-coba
Sebuah kata penuh makna
Yang kini jadi pijak dan pelana

Tepelanting dan hilang sejenak
Karena kontemplasi memilih senyap
Butuh ruang empiris
Dan kata yang lebih dari sekedar kritis

Mari mengais
Mengais puing-puing elaborasi yang berditorsi
Dari berbagai informasi
Karena aku yakin, bahkan saat tiada keniscayaan

Senin, 21 September 2015

Ruang Semiotika

(Gambar: lakonhidup.files.wordpress.com)


















Berlari-lari kemudian terhenti
Bercermin bayang diri
Hanya legam hitam memanjang seiring laju matahari
Tak puas, berlari lagi

Di kubangan air itu menemukan pantulan bayangan
Bercermin bayang diri lagi
Ada wujud kini
Namun bentuknya berditorsi dengan jalanan

Tak puas, berlari lagi
Menemukan ruang yang kini penuh cermin
Ini lebih realistis
Tetang usaha yang skeptis

Justru di sini kehilangan diri
Yang berasimilasi dengan bayangan-bayangan yang serupa dengan diriku
Di mana aku ini?
Menatap dalam mata yang juga mataku

Mereka memenuhi ruang dialektikaku
Mencecarku dengan segala ambigu
Kini kehabisan kata, daya dan upaya
Mari kita selesaikan satu pers satu

Minggu, 20 September 2015

Implementasi Peraturan Peredaran dan Penjualan Minuman Keras (Miras)

(Gambar: www.varia.id) Penjualan miras golongan A dan implemetasinya di masing-masing Pemda terkait deskresi peraturan yang ada seharusnya mendapat kejelasan dan konsistensi serta mempertimbangkan aspek ekonomi, moral, kesehatan dan rebvolusi mental yang menjadi landasan Nawacita.


Peraturan Dirjen (Perdirjen) mengenai kebijakan peredaran dan penjualan miras sedang dalam masa penggodokan. Di masyarakat, polemik mengenai penyebaran di berbagai tempat termasuk minimarket mendapat kritisi, sedangkan pihak retailer dan LSM lebih mengkritisi konsistensi dan kejelasan peraturan yang masuk ke dalam paket kebijakan ekonomi yang baru saja dikeluarkan pemerintah untuk menstimulasi pertunbuhan ekonomi.

Deskresi Kebijakan Distribusi Penyebaran dan Penjualan Miras Golongan A

Peraturan Dirjen (Perdirjen) nomor 4 mengenai aturan distribusi mnuman keras golongan A saat ini sedang direvisi oleh pemerintahan pusat. Hal ini merupakan bagian dari realisasi paket kebijakan ekonomi yang baru saja dikeluarkan oleh pemerintah dalam menstimulus pertumbuhan ekonomi. Wacana yang berkembang mengenai relaksasi aturan distribusi penyebaran dan penjualan miras gologan A tersebut yang dapat diakses di  mini market beberapa kawasan khususnya untuk kepentingan wisatawan.

Pemberlakuan tersebut akhirnya menuai polemik. Karena, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan ( Permendagri) nomor 6 yang melarang penjualan minuman beralkohol atau miras golongan A di mini market atau toko kelontong dan pengecer lainnya. Peratruran tersebut bertentangan atau menimbulkan inkonsistensi jika merujuk adanya relaksasi yang hendak diberlakukan.

Implementasi Peraturan Peredaran dan Penjualan Miras

Menanggapi polemik yang berkembang, Jimmy Bella selau Direktur Logistik dan Saran Distribusi merujuk pada Permendagri nomor enam, sedangkan keleluasan relaksasi diberikan pada pemerintahan daerah masing-masing dalam memberlakukan aturan di daerahnya masing-masing agar berjalan sebagaimana mestinya, dan juga melihat potensi daerah sebagai kawasan wisata.

Berdasarkan hal tersebut, Tatum Rahanta selaku Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melihat adanya kerancuan peraturan yang akan ditentukan oleh Pemda nantinya terhadap kawasan wisata tersebut. Tatum juga menambahkan perlunya kejelasan dari pemerintah, entah itu pusat ataupun daerah mengenai kejelasan tempat pengedaran dan penyebaran miras.

Mengingat, APRINDO merupakan asosiasi yang dapat 'diatur' dan mengikuti setiap kebijakan yang ada di banding penjual kaki lima yang dipandang lebih berbahaya dan kadang membandel menjual miras berbahaya berupa oplosan. "Kita asosiasi yang bisa diatur, berbeda dengan pedagang kaki lima yang kerap menjual miras oplosan yang memang lebih berbahaya yang bahkan dibiarkan bebas begitu saja," tutur Tatum. Penjual miras oplosan inilah yang juga yang dinilai Tatum perlu penindakan intensif.

Fahira Idris selaku Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (GENAM) justru malah  mengkritisi ide menko prekonomian dan perdagangan seperti kehilangan ide jika memasukkan kebijakan peedaran dan penjualan miras terhadap stimulasi perkembangan ekonomi yang ada. Menurut Fahira, kebijakan penjualan yang direlaksasi dan cenderung bebas ini menjadi mengkhawatirkan dan perlu pengkajian ulang karena berkaitan dengan moral dari pengaruh perubahan perilaku seseorang jika mengkonsumsi alkohol dan dari segi kesehatannya.

Bahkan, Fahira Idris juga tidak segan megkritisi pendapat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok terkait distribusi miras. Ahok melihat pengaruh alkohol terhadap perilaku kriminal masyarakat tidak begitu signifikan. Fahira justru mengkritisi peryataan Ahok tersebut. "Ahok nampaknya cenderung pro miras, seharusnya dia lebih lagi 'terjun' ke masyarakat agar melihat dampak langsung bahaya perilaku kriminal akibat minuman keras," tutur Fahira. Selain itu ada pesan kepada pemerintahan agar tidak mengutak-atik lagi Permendagri nomor 6 karena dinilai sudah tepat.

Dalam hal ini, konsistensi dan kejelasan baik pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah terkait pemberlakuan peraturan yang ada dan konten revisi Perdirjen tersebut diharapkan juga tidak tebang pilih, baik oleh APRINDO maupun GENAM. Selain itu juga kontrol yang baik dari Pemda terkait dengan implementasinya sebagai kunci peredaran miras diwilayahnya masing-masing. Konsistensi Presiden Jokowi kali ini juga diuji mengingat pernyataannya pada bulan Februari 2015 lalu terkait ketetapannya melarang menjual miras di sembarang tempat, termasuk di mini market.