Senin, 13 Maret 2017

Sukses Di Usia Muda Bukan Cuma Modal Mimpi, Beberapa Hal Mendasar Berikut Ini yang Perlu Diyakini dan Dijalani



Siapa sih yang enggak ingin sukses di usia muda? Tentu semua ingin menyegerakan cita-cita dan harapannya supaya tercapai tanpa harus menunggu lama hingga tua kan.

Yup, sukses bukan cuma soal usia kok. Buktinya, kita semakin banyak disuguhkan beragam kisah sukses yang diraih oleh anak muda. Meski begitu, jangan pernah lupa bahwa tak akan ada kesuksesan tanpa perjuangan dan usaha keras.

Nah, beberapa hal mendasar berikut ini juga bisa menjadi pedoman kamu dalam menapaki karir dan usahamu ke depannya supaya tidak salah jalan dan segera mapan.


1. Temukan passion-mu, lakukanlah dengan penuh totalitas untuk terus tingkatkan kualitasnya.

Temukan passion-mu.
Passion bisa menjadi kunci dalam menjalani hidupmu yang lebih bahagia. Jadi, jangan disepelekan begitu saja, kejar serta geluti hal yang kamu cintai itu dengan serius.

Misalnya, bila kamu bisa menemukan kebahagian dari kebiasaanmu memasak dan bereksperimen dengan beberapa jenis makanan, maka jangan biarkan potensi itu sekedar untuk memenuhi rasa laparmu saja. Jadikan hal tersebut sebagai investasi untuk peluang bisnis.

Perjuangan dari Junior Rorimpandey atau yang kita kenal dengan nama Chef Juna bisa menjadi salah satu pembelajaran.

Setelah sempat luntang-lantung di Amerika, Juna akhirnya menemukan passion-nya dalam bidang kuliner dan mengawali karirnya sebagai pelayan restoran khas Jepang di negeri Paman Sam tersebut.
Berkat kegigihannya, dia sempat diangkat menjadi murid master sushi di tempatnya bekerja.

Dari situlah karirnya terus berkembang hingga akhirnya dia juga pernah dipercaya menjadi juri di salah satu ajang bakat memasak di Indonesia.


2. Kesuksesan seringkali hadir dari orang-orang yang berani melawan arus dan mengambil risiko


Semua keputusan dan tindakan ada risikonya.

Ragu-ragu sering kali menggangu masa muda seseorang dalam menentukan pilihannya. Tapi, hal tersebut masih cukup wajar kok. Asal jangan biarkan itu berlarut-larut, karena seharusnya masa-masa itu bisa jadi pembelajaran supaya lebih matang  dalam membuat keputusan penting.

Jika kamu sudah menemukan passion­ yang sebenarnya, jangan ragu-ragu lagi melangkah, sekalipun itu berbeda dengan cara yang kebanyakan orang tempuh.

Risiko kegagalan pasti menghantui, apalagi jika passion-mu jauh dari profesi lain yang lebih menjanjikan. Tapi kamu enggak bakal tahu hasilnya jika enggak mencoba kan? Bisa saja jalan yang kamu tempuh menjadi hal baru yang justru mendadak populer.

Kamu bisa belajar dari seorang Hendy Setiono yang sukses bersama usaha Kebab Baba Rafi dan beberapa produk kuliner lainnya. Berawal dari hanya berjualan kebab dengan satu gerobak, hingga pernah ditipu dan ditinggal karyawan sempat mewarnai perjalanan dirinya sebagai pengusaha muda.

Bahkan, Hendy tidak segan untuk mengundurkan diri dari dunia akademiknya. Keteguhannya pada passion, serta kejeliannya melihat peluang bisnis membuat Hendy berani mengambil risiko dan terus melangkah.

Hasilnya, kini kamu bisa melihat ribuan outlet kebabnya tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Negara Malaysia, Filipina, hingga beberapa negara Eropa tidak luput dari invasi usahanya.


3. Ciptakan sesuatu yang menarik dan unik. Buat semua orang melirik hasil karya dan usahamu


Unik dan menarik.

Mulai sekarang jangan ragu tampilkan karyamu ke muka publik deh. Siapa tahu justru konsep unik yang kamu usung malah banyak dilirik publik.

Apalagi, sekarang sudah eranya serba digitalisasi yang serba mengandalkan media sosial. Berbekal kejelian melihat peluang usaha maka usahamu bisa lebih mudah dikenal khalayak luas.

Untuk urusan inspirasi kreasi unik, kamu bisa belajar dari Lucius Leon Worang dan Hocky Santha. Kecintaan dalam dunia horologi membuat mereka sukses mengangkat budaya Indonesia lewat karya jam Lucius dan Ki ( L & K).

Konsep dalam produk jam mereka tergolong unik, etnik dan segar karena menggunakan material dasar kayu dengan sentuhan goresan desain wayang yang indah. Walhasil, banyak negara di Asia hingga Eropa yang kepincut dengan produknya.

 4. Jangan sepelekan hobi, karena bisa jadi dari sanalah kamu bisa mewujudkan mimpi


Hobimu makin menguntungkan deh, ibaraat menyelam sambil minum air.

Pasti tidak sedikit dari kamu yang menjadikan hobi cuma sebagai kegiatan sampingan dan sekedar pelepas jenuh di akhir pekan. Coba deh kamu telusuri ulang potensi dalam hobimu tersebut, bisa jadi dari sanalah mimpimu bisa terwujud.

Untuk urusan hobi, kamu bisa belajar dari Adi Dharma yang sukses menjadikan hobinya dalam membuat graffiti sebagai profesi.


Seniman visual art mumpuni ini memiliki ciri khas bentuk lukisannya yang mengalir serta mengandalkan warna-warna cerah dalam graffitinya. Berkat kelihaiannya, Adi berhasil menggiring seni graffiti ke dalam galeri pameran tunggal berjudul Beatscape.


Image via: pexels.com

Kakek Fashionable Berusia 80 Tahun Ini Berhasil Buktikan Usia Bukan Penghalang Mencapai Kesuksesan


Wang Deshun. via; boredpanda


Seorang kakek yang berprofesi sebagai aktor asal China bernama Wang Deshun berhasil menjadi ikon fashionable sekaligus mengubah stereotipe bahwa kalangan lansia hanya cocok menghabiskan hari-harinya untuk bersantai menikmati masa tua.

Di usia senjanya, Wang Deshun berhasil mencuri perhatian di China Fashion Week sebagai model. Penampilan Wang di atas catwalk dengan memadukan balutan busana serta kharisma dan tubul idealnya mampu mengundang decak kagum hingga akhirnya jadi viral di sosial media.

Imbasnya, Wang mendapat julukan “China’s hottest grandpa” atau "Kakek terseksi di China". Rahasia di balik tubuh ideal Wang ternyata adalah rutin berolahraga selama tiga jam. Meskipun nggak muda lagi, Wang nggak ingin membatasi diri layaknya para lansia pada umumnya.


"Ini tentang keadaan pikiran Anda. Ini bukan tentang usia. Alam menentukan usia, tapi Anda menentukan keadaan pikiran Anda," kata Wang. Gimana sih cara dan motivasi Wang bisa menembus batas usia orang kebanyakan? Yuk langsung disimak aja video singkat mengenai perjalanan hidup Wang dalam menapaki karirnya.


Debut Wang Deshun di catwalk. via: boredpanda.com


Source and image via: boredpanda.com


Jumat, 10 Maret 2017

Wanita Tertua Di Dunia yang Lahir di Abad 18 Udah Merayakan Ulang Tahunnya yang Ke-117. Apa Sih Rahasia Panjang Umurnya?

Emma Morano, wanita tertua di dunia saat merayakan ulang tahunnya yang ke-117. via: AP


Dekapan hangat dan suka cita dari keluarga kembali dirasakan seorang wanita bernama Emma Morano dari Vercelli, Italy, di hari kelahirannya. Ada yang spesial, tapi bukan dari pesta perayaan ulang tahunnya, melainkan pencapaian usianya pada 29 November 2016 lalu sebagai wanita tertua di dunia yang telah menginjak usia ke-117.

Eksistensi Emma hingga kini diakui oleh Guinness World Record sebagai satu-satunya wanita tertua di dunia yang berasal dari abad ke 18, seperti dilansir dari laman boredpanda.com. Wah, gimana yah rasanya hidup selama 117 tahun, mulai dari periode waktu 1899 - 2016?

Emma dan gambar dirinya saat muda. via: AP


Yang pasti sih, Emma sudah melalui banyak peristiwa yang luar biasa selama hidupnya. Mulai dari cerita keterlibatan Inggris dalam Perang Boer di Afrika Selatan di masa awal kelahirannya, Perang Dunia I saat usianya 15 tahun, hingga momen pertama kali ditemukannya televisi saat usianya 28 tahun.

Apa sih rahasia panjang umurnya? via; AP

Tapi di balik cerita nostalgianya, ada hal menarik lain yang membuat kita paling penasaran, apa sih rahasia panjang umur Emma? Ternyata, atas saran dokternya, Emma sudah terbiasa makan dua butir telur setiap harinya selama 97 tahun, artinya itu sudah dilakukan sejak usianya 20 tahun. "Saya makan dua butir telur dalam sehari, cuma itu," kata Emma di AFP News Agency.  Dan, cookies (kue kering), tapi saya nggak makan banyak karena sudah nggak punya gigi," pungkas Emma.

Selasa, 07 Maret 2017

Cerita di Balik Tas Sekolah Nobita, Tenyata Banyak Manfaatnya dan Bisa Jadi Tren Fashion Juga !


Masa-masa sekolah Nobita selalu akrab dengan tas randoserunya. via: the-dailyjapan.com

Siapa sih yang nggak kenal sama film kartun Doraemon? Kartun yang hits di era 90'an ini menyedot perhatian banyak anak-anak hingga remaja karena lucunya kelakuan si Nobita bersama teman-temannya.

Tapi dibalik kisah menariknya yang penuh petualangan, sadar nggak sih kalau Nobita juga identik banget dengan beberapa atribut di badannya, salah satunya tas sekolahnya yang unik itu?

Nah, tas sekolah Nobita dan teman-temannya dikenal dengan nama Tas Randoseru. Usut punya usut, kebiasaan mengenakan Tas Randoseru memang sudah menjadi kultur turun temurun bagi mayoritas murid sekolah dasar di Jepang.

Tas Randoseru menjadi atribut mutlak bagi anak-anak sekolah dasar di Jepang terhitung pada kisaran tahun 1955.  Produksi tas pun masih sebatas dua warna, yaitu hitam untuk murid laki-laki dan merah untuk perempuan.

Ternyata kebiasaan Nobita memakai tas randoseru emang udah diadaptasi dari budaya asli para siswa di Jepang loh. via: fastjapan.com




















Banyak juga yah macam tas randoserunya. via: nippon.com
Meskipun warna dan desainnya kini sudah lebih variatif, Tas Randoseru tetap punya banyak fungsi, manfaat serta khasiat bagi pemakaianya loh. Yup, kalau kamu perhatiin, desain unik Tas Randoseru memang dibuat untuk beberapa tujuan khusus, di antaranya:

1. Menyediakan kompatemen atau tempat khusus untuk alat tulis.

2. Punya space atau ruang untuk menyelipkan jadwal pelajaran.

3. Muat untuk tempat bekal makanan hingga karcis kendaraan bus.

4. Bahan Tas Randoseru biasanya terbuat dari kulit asli atau imitasi dan memiliki desain kokoh di bagian belakang untuk membentuk tulang punggung anak-anak usia 6-12 tahun supaya lurus dan terbiasa berjalan tegak.

5. Desainnya yang kokoh juga melindungi kepala bagian belakang anak saat terjadi kecelakaan atau terjatuh dengan posisi punggung terlebih dahulu.

6. Beratnya nggak lebih dari 1 kg sehingga aman dan ringan di badan.

7. Sebagai penanda supaya lebih dikenali saat berada di kerumunan orang banyak.

8. Bisa juga berfungsi sebagai pelampung.

So, nggak heran deh, kalau Tas Randoseru akhirnya menjadi item fashionable multifungsi yang populer hampir ke semua kalangan umur dan negara lain di  luar Jepang.

Untuk memilikinya, kamu perlu merogoh kocek yang cukup dalam nih. Harganya yang bervariatif bisa menembus harga mulai dari satu hingga tujuh juta rupiah loh.

Mau lebih yang lebih fantastis lagi? Nah, Lexus juga pernah bekerja sama dengan perusahaan pembuat tekstil karbon untuk membuat Tas Randoseru dan merilisnya seharga 153.000 yen atau sekitar 17,5 juta rupiah. Wow !

Ini dia penampakan tas Randoseru merk Lexus yang mahal itu loh.


Mahalnya harga Tas Randoseru diklaim karena punya kualitas mumpuni dan awet banget sih katanya. Bahkan, beberapa merk berani menjamin garansi daya tahannya hingga enam tahun penggunaan.

Beberapa merk lainnya malah lebih canggih dengan melengkapi Randoseru dengan alarm, pengaman, hingga didesain untuk melindungi anak dari kecelakaan lalu lintas.

Wah ternyata mahal juga yah! Buat kamu yang sudah telanjur kepincut sama tas ini tenang aja. Beberapa Tas Randoseru masih ada yang dibaderol murah kok.

Misalnya Tas Randoseru dari merk Nitori dibanderol seharga JPY 9.000 aja melalui pemesanan atau indent. Di atas harga itu ada Randoseru merk Benetton atau Pokemon yang bisa menembus harga USD 850.

Mau lebih murah lagi? Coba deh mampir ke pasar-pasar loak di Jepang sana, kamu akan menemukan Tas Randoseru second atau bekas yang masih sangat bagus dibaderol seharga 1/10 dari harga aslinya.

Bisa buat bergaya

Emang sih, keberadaan awal Tas Randoseru - kira-kira pada awal masa bakumatsu (revolusi) atau akhir era Tokugawa di Jepang tahun 1860 - didesain untuk anak sekolah dasar.

Tapi coba lihat deh, ternyata dewasa ini, target produksi Tas Randoseru melebar seiring berkembangnya fashion dan kebutuhan pasar. Yup, Tas Randoseru bukan lagi atribut wajib bagi anak-anak sekolah dasar, tapi bisa juga menjadi item fashion masa kini.

Nggak percaya? Yuk coba lihat mereka para orang dewasa yang makin kece mengenakan Tas Randoseru.

Via: nippon.com








Asal Muasal Budaya Makan Lesehan di Indonesia

Image via: katalogwisata.com

Kenikmatan ragam sajian kuliner Indonesia tak hanya ada pada rasanya saja, tetapi juga dari berbagai cara menyantapnya. Indonesia punya cara tersendiri dalam menunjukkannya yaitu melalui budaya makan lesehan.

Merujuk pada sebuah buku yang berjudul ’Asia Tenggara Era Perdagangan’ karya Anthony Reid, dalam kurun waktu 1450 sampai 1680 budaya makan lesehan memang mengakar dari budaya Asia. Tradisi ini juga kemudian tersebar ke Asia bagian Tenggara termasuk ke Indonesia.

Buku tersebut juga mengatakan bahwa terdapat hubungan erat antara tradisi kegemaran makan dan berpesta dari orang Asia Tenggara. Sebab itulah masyarakat Asia Tenggara mendapat julukan Homo Luden’s (orang yang gemar berpesta).

Kebiasaan tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai ritual seperti pesta perkawinan, agama, adat atau rasa syukur terhadap Tuhan atas hasil alam yang kaya.

Indonesia yang termasuk bagian dari Asia Tenggara menjadikan momen makan lesehan sebagai wujud kebersamaan dan kesederhanaan, salah satunya bisa dilihat dari bangunan rumah sederhana yang dikerjakan dalam waktu yang singkat melalui sistem gotong royongnya.

Kebersamaan itulah yang membawa budaya makan lesehan juga menjadi bagian ciri khas di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Lesehan sendiri dikenal sebagai budaya yang terkait dengan jual-beli makanan atau sesuatu barang sembari duduk di tikar atau lantai. Budaya makan secara lesehan di Indonesia tidak lepas dari andil  beberapa kota yang kental akan tradisi, salah satunya Kota Yogyakarta.

Beragam sajian kuliner dengan tradisi lesehan mudah sekali ditemui mulai sore atau malam hari. Untuk daerah Yogyakarta, warung lesehan yang dapat kita sambangi biasanya menghadirkan menu pecel lele, burung dara goreng, ayam goreng, ikan bakar, ikan goreng, soto, sate jeroan, nasi goreng hingga mie goreng.

Seperti dikutip dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta, pemegang julukan kota pelajar ini menawarkan suasana khas daerahnya dalam satu paket wisata kuliner. Salah satunya rekomendasinya berada di Jalan Malioboro yang bernama Lesehan Malioboro.

Suasana malam hari Malioboro dihiasi dengan aneka kuliner khas Yogyakarta seperti gudheg, krecek hingga seafood. Belum cukup sampai di situ, telinga para pengunjung juga akan dimanjakan oleh para seniman jalanan kota Yogyakarta yang rutin menghibur wisatawan yang singgah.

Lalu lintas kuliner di Malioboro juga diramaikan oleh angkringan khas Yogyakarta yang menawarkan harga jauh lebih ramah bagi kocek pengunjungnya.

Seiring berjalannya waktu dan dinamika perpindahan penduduk seperti urbanisasi, tradisi makan lesehan yang menjadi bagian dari kearifan lokal ini mulai tersebar ke berbagai daerah hingga menjadi tradisi kuliner khas Nusantara.

Jakarta, sebagai kota metropolitan yang dikenal sebagai akulturasi dari beragam budaya juga mengadopsi budaya lesehan Yogyakarta. Ragam kuliner lesehan di Jakarta menyajikan beragam lauk pauk khas berbagai daerah lengkap dengan panorama padatnya aktivitas khas ibukota.

Wilayah Blok M Jakarta Selatan adalah salah satu tempat makan lesehan yang sangat digandrungi dan kerap dijadikan rekomendasi.

Pengunjung akan dijejali jajaran warung makan lesehan dengan beragam penjual sepanjang seratus meter. Lauk pauk seperti gulai ikan, sate paru, cumi goreng, udang goreng, ikan, pecel, urap, hingga sayur-sayuran menjadi menu lazim yang akan pengunjung temui.

Serupa dengan di Yogyakarta, makan lesehan di Jakarta bukan hanya meninggalkan rasa namun juga cerita. Berawal dari sekedar aktivitas makan, dibarengi dengan berkumpul bersama rekan sekaligus menikmati suasana, kemudian berlanjut menjadi ajang diskusi hingga dini hari. Pesona tradisi kuliner ini juga sudah dapat dilihat di Bandung, Bali, dan kota-kota besar lainnya.




Diposting juga di media aloha.co.id. Link: http://www.aloha.co.id/punya-indonesia/asal-muasal-budaya-makan-lesehan-di-indonesia/