Senin, 21 September 2015

Ruang Semiotika

(Gambar: lakonhidup.files.wordpress.com)


















Berlari-lari kemudian terhenti
Bercermin bayang diri
Hanya legam hitam memanjang seiring laju matahari
Tak puas, berlari lagi

Di kubangan air itu menemukan pantulan bayangan
Bercermin bayang diri lagi
Ada wujud kini
Namun bentuknya berditorsi dengan jalanan

Tak puas, berlari lagi
Menemukan ruang yang kini penuh cermin
Ini lebih realistis
Tetang usaha yang skeptis

Justru di sini kehilangan diri
Yang berasimilasi dengan bayangan-bayangan yang serupa dengan diriku
Di mana aku ini?
Menatap dalam mata yang juga mataku

Mereka memenuhi ruang dialektikaku
Mencecarku dengan segala ambigu
Kini kehabisan kata, daya dan upaya
Mari kita selesaikan satu pers satu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar