Kecintaan akan musik bergenre grunge ternyata masih mendapatkan tempat
tersendiri di hati para pendengarnya, khususnya di Tangsel. Dari sekedar hobi
bermusik hingga berkumpul mempersatukan visi dan misi jadi kunci anak-anak
grunge ini berkumpul dan terus berkarya.
Gelar acara Musik untuk Hidupkan Grunge (lagi)
Komunitas
ini mencoba menhidupkan era atau masa-masa dimana mereka masih konsisten
bermusik pada genre grunge. Sebut
saja band Soundgarden, Alice ini Chains hingga
lengenda Nirvana yang menginspirasi
setiap musisi grunge di seluruh
belahan dunia. Rico salah satunya, personil band Insulin sudah malang melintang di dunia grunge sejak 1998 bersama band senior lainnya yaitu Kacamata Bolong. Bukan perkara mudah
bagi pemuda yang saat ini sudah memiliki kesibukan bekerja dan memiliki
keluarga ini. Ditambah lagi, gairah musik grunge
di Tangsel pun meredup seiring
dengan terpencarnya para musisi dengan kecintaan genre yang sama atau bahkan
beralih profesi lain.
Barulah
kemudian, pada tahun ini dengan inisiasi dari kawan-kawan senior grunge lainnya serta dukungan musisi grunge Tangsel yang baru merintis, Rico
mengaggas membentuk komunitas musik grunge
bernama “Pamulang Distorsick”. Kepanitiaan acara bernama ‘Bersinergi vol. 1”
pun terbentuk benrdasarkan kecintaan mereka akan musik grunge. Kemudian dengan mengumpulkan 12 band, mereka menjalani acara bertemakan solidaritas sesama band grunge pada 12 September lalu.
Antusiasmenya pun cukup membludak, hingga memenuhi pelataran ruko Pasar Kita.
Suasana dibuat sedemikian rupa, mengingatkan kita pada nuanasa musik grunge, dari nuansa musiknya dengan riff gitar yang ‘berat’ hingga dandanan ala sang legenda grunge Kurt Cobain dengan flanel kotak-kotak dan sepatu dengan
brand converse.
Motivasinya,
apalagi kalau bukan untuk menghidupkan musik grunge dan mengumpulkan musisi-musisi grunge di Tangsel, bahkan terbuka untuk wilayah lainnya. Misi
jangka panjangnya, mereka akan terus mencoba mengadakan acara swadaya ini
secara konsisten setiap bulannya dan akan terus mewadahi musik grunge atau musik berdistorsi lainnya.
Ya, walaupun kecintaan mereka begitu besar terhadap musik grunge, mereka tetap terbuka dengan genre lainnya untuk sekedar berkumpul atau berpartisipasi dalam
acara musiknya. Tidak heran jika pada acara perdana mereka ada satu band
bergenre melodic ikut meramaikan
acara grunge tersebut.
Bermusik untuk Berkarya Secara Positif dan Membangun Kritik Sosial
Sesuai dengan karakter musiknya, musik grunge yang diusung kawan-kawan “Pamulang Distorsick” ini bertemakan kritik sosial dengan mengalunkan lirik-lirik ironi negeri ini dan keadaan sosial di kehidupan sehari-hari. Bahkan, secara gamblang mereka mengkritik pemerintahan kita yang sudah terlalu lama ‘asik’ korupsi. Belum lagi seputar kehidupan sosial yang sering ada, seperti pada lagu anak mami yang mengangkat kehidupan anak yang bergelimangan harta dan ketergantungannya terhadap orang tua.
“Kejujuran”
mereka membawakan musik menjadi lebih mudah diterima di kalangan anak muda,
khususnya pecinta grunge. Meskipun
oleh beberapa kalangan lainnya, musik grunge
masih dianggap urakan sehingga minim dukungan, Pamulang Distorsick mengaku
terus berkarya dan mengumpulkan kawan-kawan pecinta musik grunge dari seluruh wilyah, khususnya Tangsel. Untuk
keberlangsungan acara berikutnya, mereka terus mengumpulkan dana bahkan pada
acara pertama mereka sengaja menjual sticker
acara komunitas mereka sebagai donasi untuk tambahan dana acara mereka.
Kebersamaan
mereka dalam bermusik juga akan diabadikan dalam bentuk karya album kompilasi
dari band-band yang menggagas acara komunitas mereka di Bersinergi Vol. 1.
Untuk kegiatan Pamulang Distorsick berikutnya, mereka rencananya akan
menggabung konsep acara musik grunge
dan melodic dalam judul acara grunge vs melodic. Bukan bermaksud mengadu kemampuan antar genre, melainkan
mereka kerap bekerja sama dengan musisi-musisi melodic, bahkan Rico mengakui beberapa personil termasuk bandnya (drummer
Insulin) mempunyai project band lainnya pada genre band melodic. Ini bukti bahwa musik mereka
tidak mendiskriminasikan genre musik lainnya.
terima kasih kang untuk traveler tulisan pamulang distorsinya.. sumpah merinding bgt w gan ngebacanya..
BalasHapusmari kita majukan semua komunitas ada di daerah kita khususnya daerah pamulang..
grunge gak akan pernah mati..
w bakalan bantu lo trua kor..
sama-sama bro, mudah-mudah terinspirasi dan bermanfaat. Terus dukung musik komunitas dan makin semangat berkarya
HapusMantap om,.support trus om acara ini.
BalasHapus