Jumat, 11 September 2015

Which Your Orientation?



Terinspirasi dari diskusi ringan, semacam sharing dan diskusi sederhana berujung pembahasan bermacam-macam genre, bisa dibilang obrolan gado-gado.

Mulai dari kapasitas wartawan hingga integritas nya secara teoritis dan realitanya di lapangan, ya walaupun saya masih sangat jauh dari baik dan profesional dan masih perlu banyak belajar. Pembahasan tentang tulisan berita dan artikel yang dikemas seorang jurnalis.

Tentang bagaimana kode etik mengatur seorang jurnalis dari mengkonsep bahan hingga mengumpulkan data hingga wawancara kemudian disusun sedemikian rupa menjadi komprehensif dan menarik untuk dibaca.

Perbedaan pada orientasi, ya saya melihat berita atau tulisan berdasarkan bobot nilai tulisan dan struktur dari satu paragraf ke paragraf lainnya yang berkasitan hingga yang terpenting, seberapa lengkap konten informasi yang terkadung dalam berita sehingga konprehensif dan menjadi deep news atau hard news bahkan feautures. Ya, saya menyukai berita, tulisan atau artikel yang memuat konten menarik yang lengkap dan mendalam pembahasannya. Serasa dapat klimaksnya.

Di tengah kondisi saat ini yang seakan-akan membutuhkan biaya dan uang di mana-mana untuk segala penilaian. Pemikiran menariknya soal advertise orientation and money orientation membuka wawasan baru soal saya tentang dia.

Ya, wawasan, harga memang menentukan kualitas, tetatpi tanpa kita sadari uang bisa mengubah orientasi, prioritas dan kualitas kita. Tergantung bagaimana kita menempatkannya. Suatu pandangan dapat menjadikan uang menjadi semacam motivasi dan orientasi prioritas manusia dalam meningkatkan kualitas. Apa itu pantas?

Sah-sah saja, tetapi apakah beresiko pada etika kita nanti? saya tidak bisa menjamin itu tidak mungkin, karena ketidak mungkinan itu adalah kemungkinan kecuali ketetapan Sang Pencipta. Pernah juga mendengar 'pekerjaan terbaik adalah sesuatu yang kamu cintai'. Ya semacam menyelam sambil minum air.

Hal apa yang membahagiakan dalam hidup Anda, tetap lakukan itu dan yakinlah ada jalannya. Saya percaya itu, bahkan jika kalian diremehkan terlebih dahulu. Teringat dari motivasi seorang pebasket internasional Michael Jordan yang mengaku sering gagal berkali-kali hingga menjadi pebasket profesional yang berkualitas. Atau, Pencipta resep Kentucky Fied Chicken (KFC) yang baru berhasil dalam usaha kulinernya saat berusia 40 tahun.

Sampai mana Anda berusaha mendapatkan esensi dan substansi dalam hidup yang hakiki, pada sesuatu yang membahagiakan yang muncul dari diri Anda atau luar diri Anda? Yang aktif Anda dapatkan atau pasif mendapatkan Anda?

Tentang menghalalkan segala cara agar mendapatkan yang Anda inginkan atau mencari alternatif lain dengan tujuan yang sama? Di tengah kondisi seperti ini apakah menjadi kelumrahan mengambil semua oportuniti tanpa memperdulikan nurani?

Tanyalah pada diri sendiri, dari sanalah kepantasan kualitas diri kita temukan. Tuhan tidak menghadiahkan kecerdasan atau apapun dalam diri kita yang kita anggap anugerah, tidak untuk disalahgunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar