Pada suatu purnama...
Kilas balik panorama sederhana akan sebuah tawa majemuk
Asyik masyuk menebar jala berharap bahagia itu terperangkap
Lirik klasik jeda senda gurau jadi tembang hingga suara parau
Gelas hangat berkafein sudah berembun
Lupa bahwa itu itu juga kawan serumpun
Pekat buka indikator hebat
Apalagi simbol helat
Spontanitas acap kali terlintas
Bahkan dari pelantun nada yang terdengar tak tau rimbanya
Ruang yang seharusnya lebih skeptis dan kritis
Ternyata hanya menggeliat saat memanjat gelas sesaat kemudian lepas
Dengarkan, ada lantunan pelan
Perlahan lamban tanpa sadar saat raga bertambah muatan
Sempat menarik jala ternyata tiada
Meskipun sadar terpencar tetaplah berpendar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar